Diawal tahun 2000’an
sahabat-sahabat saya sering aneh melihat perilaku saya. Apapun yang menimpa
saya selalu saya katakan dengan awalan kalimat Alhamdulillah.
Ketika itu, perusahaan
tempat kami mengerjakan konstruksi mengalami kerugian besar, sehingga PHK
dilakukan besar-besaran, saya termasuk di dalamnya. Semuanya sahabat
mengkhawatirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Saya, ketika
ditanyakan apa yang akan saya lakukan, dengan reflex saya jawab :”Alhamdulillah
saya sudah di PHK.”
Sahabat saya merasa aneh?
Apa sesungguhnya maksud jawaban saya dari pertanyaan mereka? Itu artinya, saya
diberikan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik lagi dengan
cara diberi bekal sebulan gaji untuk berleha-leha terlebih dahulu dengan
keluarga. Demikian jawaban saya.
Pada tahun 2015 saya
memiliki cukup banyak uang. Ketika itu, beberapa sahabat dapat jatah cuti,
termasuk saya. Untuk transportasi ke rumah dari Medan, tempat lokasi proyek
kami, sahabat-sahabat saya menggunakan menggunakan Pesawat. Sedang saya
menggunakan kapal laut, KM Kelud. Mereka heran? Mengapa menggunakan Kapal Laut,
bukan pesawat?. Kasihan amat, mungkin menghemat ongkos, demikian mungkin yang
terlintas dalam pikiran mereka.